Oleh : Kusumawati
Cowok : "Neng, Abang kemalingan!"
Cewek : "Astaga!! Kok, bisa sih?"
Cowok : "Iya, tapi sekarang Abang sudah tahu siapa pencurinya."
Cewek : "Bagus lah."
Cowok : "Pencurinya sudah ada di hadapan Abang. Kamulah pencurinya... Pencuri hatiku!"
Cewek : "Ng... ng...."
Cowok : "Neng, Abang kayaknya sakit jantung."
Cewek : "Ohh ya? Emang gimana gejalanya, Bang?"
Cowok : "Setiap kali Abang ketemu Eneng, dada Abang berdebar-debar, jantung Abang berdetak sangat kencang... Abang tidak kuat kalo... gak ketemu Eneng sehariii saja!"
Cowok : "Neng, kok cantik-cantik kejam sih!"
Cewek : "Lho, kok Abang bisa bilang gitu sih?"
Cowok : "Iya, soalnya Eneng tega nolak cinta Abang!"
Cewek : "Abang, kemaren Neng liat lagi jalan sama siapa? Abang selingkuh??"
Cowok : "Ohh, itu... itu... sih teman kuliah Abang. Suerr... Abang gak berani selingkuh, Neng! Kecuali...."
Cewek : "Kecuali apa, Bang?" (Dengan nada suara meninggi)
Cowok : "Kecuali kalau... kepepet!!"
Cewek : "Hmm...." (Geram)
Cewek : "Bang, kenapa sih waktu itu Abang nyuruh Eneng makan berduaan dengan Anto di Cafe? Abang gak cemburu? Dan gak takut kalau nanti Eneng justru di-gaet sama dia?"
Cowok : "Ya, enggaklah."
Cewek : "Jadi... jadi Abang pengen kita putus." (Hampir nangis)
Cowok : "Bukan gitu, Neng. Justru Abang sengaja nyuruh Neng berduaan sama dia, sebab kalau Abang yang nemenin dia, bisa berabe!"
Cewek : "Berabe? Emang kenapa, Bang?"
Cowok : "Dia itu homo. Yang diincarnya justru Abang, tauu!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar