
Oleh : Kusumawati
Posting berikut ini lanjutan dari Kumpulan Status Facebook sebelumnya yang telah sukses (masa sih?) mengocok perut para pembacanya. (Emang isi perut bisa dikocok? kayak mie aja!)
Bagi yang belum baca posting-an sebelumnya, lebih baik baca dulu deh, biar gak nyesel....
Status 20 dan 21 berikut belum ada comment. Abis mau comment apa yah?
Status 20 :
"Ya, Tuhan sembuhkanlah penyakit kekasihku. Tapi... kalau Engkau berkehendak memanggil dia... aku ikhlas, Tuhan. Asalkan Engkau segera menghadirkan penggantinya yang lebih cantik dan tidak bawell...."
Status 21 :
"Kulepas kepergianmu kasih dengan iklas. Doaku senantiasa menyertaimu…. Tapi, maaf… duitku tak bisa menyertaimu!!"
Status 22 (nah, kalau yang ini nunggu-nunggu comment tapi gak ada yang nongol, pada takut kalee) :
“Sejak kau hadir dalam mimpi-mimpiku…. Aku jadi susah tidur.… Hampir tiap malam aku berjumpa denganmu, walau hanya di dalam mimpi…. Memandang wajahmu... melihat penampilanmu… membuat aku terkesima, terkejut, terbelalak… ingin rasanya aku berteriak…. Hantuu… hantuu….”
Status 23 (berikut comment) :
"Merintih... mengaduh... tapi... lama-lama asyik juga yah!"
"Wow, pasti lagi.... ehm... ehm...."
"Eiit, jangan ngeres dulu pikiran loe. Gue merintih dan mengaduh tadi karena kaki gue diinjak sama seorang cowok ganteng. Eh, terus dia minta maaf dan langsung traktir gue makan. Nah, asyik bukan?"
“???@@@”
Status 24 (berikut comment) :
"Ku kan selalu menepati janji...."
"Wah, bagus tuh! Emang janji apa, mas?"
"Janji untuk meninggalkanmu.... Abis kamu resek, suka ngecek-ngecek statusku!"
"Hmmm...." (geram)
Status 25 (berikut comment) :
"Say, rasa-rasanya aku kok makin sayang aja sama kamu…."
"Wow, thanks berat darling. Serasa melayang nih badan.... Tapi, anyway busway, kenapa gak dari dulu ya...."
"Iya, aku makin sayang karena sekarang duitmu makin buanyaak...."
"Dasar matre!!" (geram)
Status 26 (berikut comment) :
"Maafkan daku sayang. Aku gak bisa menyukai dirimu."
"Lho, memangnya kenapa?” (Kecewa berat nih kayaknya), “Bukankah waktu itu kamu pernah bilang kalau selera kita sama?"
"Betul... maksudku... kita sama-sama... penyuka lelaki!"
Posting berikut ini lanjutan dari Kumpulan Status Facebook sebelumnya yang telah sukses (masa sih?) mengocok perut para pembacanya. (Emang isi perut bisa dikocok? kayak mie aja!)
Bagi yang belum baca posting-an sebelumnya, lebih baik baca dulu deh, biar gak nyesel....
Status 20 dan 21 berikut belum ada comment. Abis mau comment apa yah?
Status 20 :
"Ya, Tuhan sembuhkanlah penyakit kekasihku. Tapi... kalau Engkau berkehendak memanggil dia... aku ikhlas, Tuhan. Asalkan Engkau segera menghadirkan penggantinya yang lebih cantik dan tidak bawell...."
Status 21 :
"Kulepas kepergianmu kasih dengan iklas. Doaku senantiasa menyertaimu…. Tapi, maaf… duitku tak bisa menyertaimu!!"
Status 22 (nah, kalau yang ini nunggu-nunggu comment tapi gak ada yang nongol, pada takut kalee) :
“Sejak kau hadir dalam mimpi-mimpiku…. Aku jadi susah tidur.… Hampir tiap malam aku berjumpa denganmu, walau hanya di dalam mimpi…. Memandang wajahmu... melihat penampilanmu… membuat aku terkesima, terkejut, terbelalak… ingin rasanya aku berteriak…. Hantuu… hantuu….”
Status 23 (berikut comment) :
"Merintih... mengaduh... tapi... lama-lama asyik juga yah!"
"Wow, pasti lagi.... ehm... ehm...."
"Eiit, jangan ngeres dulu pikiran loe. Gue merintih dan mengaduh tadi karena kaki gue diinjak sama seorang cowok ganteng. Eh, terus dia minta maaf dan langsung traktir gue makan. Nah, asyik bukan?"
“???@@@”
Status 24 (berikut comment) :
"Ku kan selalu menepati janji...."
"Wah, bagus tuh! Emang janji apa, mas?"
"Janji untuk meninggalkanmu.... Abis kamu resek, suka ngecek-ngecek statusku!"
"Hmmm...." (geram)
Status 25 (berikut comment) :
"Say, rasa-rasanya aku kok makin sayang aja sama kamu…."
"Wow, thanks berat darling. Serasa melayang nih badan.... Tapi, anyway busway, kenapa gak dari dulu ya...."
"Iya, aku makin sayang karena sekarang duitmu makin buanyaak...."
"Dasar matre!!" (geram)
Status 26 (berikut comment) :
"Maafkan daku sayang. Aku gak bisa menyukai dirimu."
"Lho, memangnya kenapa?” (Kecewa berat nih kayaknya), “Bukankah waktu itu kamu pernah bilang kalau selera kita sama?"
"Betul... maksudku... kita sama-sama... penyuka lelaki!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar