
Oleh : Kusumawati
"Neng, coba Eneng mendekat ke Abang dong!" (Dengan nada merayu).
Lantas si Eneng pun duduk mendekat ke si Abang (sesuai permintaan si Abang tentunya).
"Emang Abang mau apa?" (Dengan nada kemanja-manjaan).
"Abang mau...." (Jangan berpikiran yang macam-macam ya!)
Tiba-tiba... "PLOKK!" (Terdengar suara tamparan).
"Lha, kok Abang malah nampar Eneng sih! Abang jahaat!" (Dengan nada suara tinggi, pertanda marah).
"Maaf, Neng. Abang cuman mau nabok tuh nyamuk yang bertengger di pipi Eneng. Abang gak tega, kalau darah Eneng diisep sama tuh nyamuk...." (Dengan nada ngeles).
"Hmm...." (Geram) dan balik nabok pipi si Abang "PLOKK!"
"Neng, coba Eneng mendekat ke Abang dong!" (Dengan nada merayu).
Lantas si Eneng pun duduk mendekat ke si Abang (sesuai permintaan si Abang tentunya).
"Emang Abang mau apa?" (Dengan nada kemanja-manjaan).
"Abang mau...." (Jangan berpikiran yang macam-macam ya!)
Tiba-tiba... "PLOKK!" (Terdengar suara tamparan).
"Lha, kok Abang malah nampar Eneng sih! Abang jahaat!" (Dengan nada suara tinggi, pertanda marah).
"Maaf, Neng. Abang cuman mau nabok tuh nyamuk yang bertengger di pipi Eneng. Abang gak tega, kalau darah Eneng diisep sama tuh nyamuk...." (Dengan nada ngeles).
"Hmm...." (Geram) dan balik nabok pipi si Abang "PLOKK!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar