Oleh : Kusumawati
Seorang wanita yang semenjak Piala Dunia di Afsel digelar, tiba-tiba menjadi penggemar sepak bola. Seperti para bola mania lainnya yang belakangan dihebohkan oleh kehadiran seekor Gurita asal Jerman yang jago meramal, tak terkecuali dengan wanita yang satu ini. Sebut saja namanya Hanny. Entah kesambet… entah gimana, tiba-tiba Hanny sangat menggandrungi si Gurita Paul. Bahkan di hadapan sang kekasih, sebut saja namanya Andry, ia berkata demikian.
“I love you Paul…. Kamu hebat, smart. Bahkan kehebatanmu telah menjadikan kamu ngetop bak selebritis. Si Ariel dengan video hebohnya itu aja bisa kamu kalahkan. Kamu lebih tenar! Bikin nama si Ariel langsung mendem, tenggelam!
“Paul oh Paul… I love you so much!”
Kontan saja ucapan Hanny, sang wanita penggemar Gurita membuat muka sang kekasih tiba-tiba memerah, bak kepiting rebus. Dibakar api cemburu! Maklum, sang cowok memang aneh. Cowok kok gak suka bola! Selama momen pertandingan sepak bola berlangsung, tak satu pun acara pertandingan ia tonton. Entah karena memang sama sekali tak suka sepak bola atau tak sanggup melek di tengah malam buta hingga menjelang subuh, hanya ia dan Tuhan yang tahu! Selain itu Andry, cowok tipe serius dan pekerja keras ini memang tergolong kurang gaul. Jarang sekali ia membaca berita-berita seputar sepak bola, apalagi tentang si Gurita Paul. Jadi boleh dibilang, ia sama sekali tak kenal si Paul.
Kontan saja Andry, yang segenap dadanya sedang dilanda emosi yang membara. Ingin melabrak si Paul. Sebab si misterius Paul ini dalam sekejap kok bisa-bisanya mengambil alih posisinya di relung hati Hanny, kekasihnya. Sementara ia yang sudah kenal lama Hanny saja, hingga saat ini masih belum mampu meluluh-lantakkan sang kekasih sedemikian rupa.
“Emang si Paul itu siapa sih? Sehebat apa dia? Kenapa tiba-tiba saja kamu menggandrunginya? Ayo jawaab!” bentak Andry penuh emosional.
“Ngg... anu, dia....” Hanny dibuat gugup jadinya. ”Dia itu sebenarnya....”
”Sebenarnya siapa?” Andry makin penasaran.
”Dia itu sebenarnya... hanyalah seekor Gurita, yang hidup di negara nun jauh, Jerman. Belakangan banyak yang ngomongin dia. Lantaran dia itu jago ngeramal. Banyak tim-tim kesebelasan yang dia ramal sebelum bertanding. Eh, semuanya benar! Itu sebabnya kenapa aku sangat menggandrunginya juga. Bahkan, aku sampe kemimpi-mimpi, lho! Aku pengen....”
”Pengen apa?” makin penasaran nih ceritanya si Andry.
”Pengen diramal dia juga. Kita bakal jadian terus, apa putuuss!”
Andry, ”!!!???”
Seorang wanita yang semenjak Piala Dunia di Afsel digelar, tiba-tiba menjadi penggemar sepak bola. Seperti para bola mania lainnya yang belakangan dihebohkan oleh kehadiran seekor Gurita asal Jerman yang jago meramal, tak terkecuali dengan wanita yang satu ini. Sebut saja namanya Hanny. Entah kesambet… entah gimana, tiba-tiba Hanny sangat menggandrungi si Gurita Paul. Bahkan di hadapan sang kekasih, sebut saja namanya Andry, ia berkata demikian.
“I love you Paul…. Kamu hebat, smart. Bahkan kehebatanmu telah menjadikan kamu ngetop bak selebritis. Si Ariel dengan video hebohnya itu aja bisa kamu kalahkan. Kamu lebih tenar! Bikin nama si Ariel langsung mendem, tenggelam!
“Paul oh Paul… I love you so much!”
Kontan saja ucapan Hanny, sang wanita penggemar Gurita membuat muka sang kekasih tiba-tiba memerah, bak kepiting rebus. Dibakar api cemburu! Maklum, sang cowok memang aneh. Cowok kok gak suka bola! Selama momen pertandingan sepak bola berlangsung, tak satu pun acara pertandingan ia tonton. Entah karena memang sama sekali tak suka sepak bola atau tak sanggup melek di tengah malam buta hingga menjelang subuh, hanya ia dan Tuhan yang tahu! Selain itu Andry, cowok tipe serius dan pekerja keras ini memang tergolong kurang gaul. Jarang sekali ia membaca berita-berita seputar sepak bola, apalagi tentang si Gurita Paul. Jadi boleh dibilang, ia sama sekali tak kenal si Paul.
Kontan saja Andry, yang segenap dadanya sedang dilanda emosi yang membara. Ingin melabrak si Paul. Sebab si misterius Paul ini dalam sekejap kok bisa-bisanya mengambil alih posisinya di relung hati Hanny, kekasihnya. Sementara ia yang sudah kenal lama Hanny saja, hingga saat ini masih belum mampu meluluh-lantakkan sang kekasih sedemikian rupa.
“Emang si Paul itu siapa sih? Sehebat apa dia? Kenapa tiba-tiba saja kamu menggandrunginya? Ayo jawaab!” bentak Andry penuh emosional.
“Ngg... anu, dia....” Hanny dibuat gugup jadinya. ”Dia itu sebenarnya....”
”Sebenarnya siapa?” Andry makin penasaran.
”Dia itu sebenarnya... hanyalah seekor Gurita, yang hidup di negara nun jauh, Jerman. Belakangan banyak yang ngomongin dia. Lantaran dia itu jago ngeramal. Banyak tim-tim kesebelasan yang dia ramal sebelum bertanding. Eh, semuanya benar! Itu sebabnya kenapa aku sangat menggandrunginya juga. Bahkan, aku sampe kemimpi-mimpi, lho! Aku pengen....”
”Pengen apa?” makin penasaran nih ceritanya si Andry.
”Pengen diramal dia juga. Kita bakal jadian terus, apa putuuss!”
Andry, ”!!!???”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar