
Oleh : Kusumawati
Seorang pemabuk baru saja keluar dari sebuah klub malam. Dengan masih dipengaruhi alkohol, ia bertanya kepada seorang pemuda yang tengah mangkal di pinggir jalan, setengah memaksa.
"Hei Mas, menurut kamu yang bersinar terang di langit itu matahari, bukan?" tanya sang pemabuk sambil menunjuk ke arah bulan yang tengah bersinar terang, lantaran malam itu sedang bulan purnama.
"Ya, tentu saja bukan dong! Mas pasti sedang mabuk berat ya?" tanya sang emuda.
"Siapa bilang aku mabuk, haah? Aku yakin yang bersinar terang itu pasti matahari."
"Bukan."
"Matahari."
"Bukan."
"Kalau bukan matahari, lantas apa?"
"Itu kompor yang digantung, tahuu!"
Seorang pemabuk baru saja keluar dari sebuah klub malam. Dengan masih dipengaruhi alkohol, ia bertanya kepada seorang pemuda yang tengah mangkal di pinggir jalan, setengah memaksa.
"Hei Mas, menurut kamu yang bersinar terang di langit itu matahari, bukan?" tanya sang pemabuk sambil menunjuk ke arah bulan yang tengah bersinar terang, lantaran malam itu sedang bulan purnama.
"Ya, tentu saja bukan dong! Mas pasti sedang mabuk berat ya?" tanya sang emuda.
"Siapa bilang aku mabuk, haah? Aku yakin yang bersinar terang itu pasti matahari."
"Bukan."
"Matahari."
"Bukan."
"Kalau bukan matahari, lantas apa?"
"Itu kompor yang digantung, tahuu!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar